Posted: 26-08-2016
Cinta adalah suatu rasa yang lahir dari hati tanpa paksaan dari manapun. Reaksi cinta bisa berupa rasa bahagia, rasa suka cita, rasa kasmaran/berbunga-bunga, rasa gundah, rasa sedih, dan rasa kecewa. Begitu kompleksnya manifestasi cinta membuat siapa saja yang merasakannya bisa mengalami sensasi yang berbeda-beda dalam suatu waktu.
Mencintai seseorang idealnya mencintai keseluruhan baik kondisi fisik (anggota tubuhnya) dan tingkah lakunya (sifat bawaanya). Ketika Anda mencintai seseorang, sudah tentu Anda bersedia dengan ikhlas menerima pasangan Anda secara menyeluruh tanpa terkecuali.
Apa yang ada dalam diri pasangan Anda adalah bagian yang harus Anda hormati. Itu sebabnya mengapa ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta itu sesungguhnya tidak bersyarat. Bila bersyarat maka ia bukanlah cinta, melainkan suatu transaksi belaka.
Mungkin Anda pernah menetapkan kriteria tertentu untuk orang yang akan Anda cintai. Namun itu tidak akan menjadi jaminan bahwa Anda akan mencintainya. Contohnya begini, Anda menetapkan kriteria pria dengan tubuh atletis, berambut pirang, dan memiliki kondisi finansial yang memadai. Sangat manusiawi sekali pilihan Anda dan tidak satupun yang menyalahkan bila Anda menetapkan kriteria tersebut. Namun lagi-lagi ditegaskan bahwa sesungguhnya cinta itu lahir secara alami dan bisa lahir dimanapun tanpa instruksi dari orang lain maupun instruksi dari diri Anda sendiri. Belum tentu ketika Anda bertemu seorang pria dengan kriteria seperti yang Anda inginkan tersebut bisa membuat Anda kemudian jatuh hati. Mungkin sekedar suka karena mata Anda tengah menyaksikan sosok yang sesuai imajinasi Anda, namun bukan berarti Anda mencintainya seketika dan belum tentu pula cinta Anda akan berbalas.
Semakin Anda disibukkan dengan kriteria-kriteria tertentu maka semakin besar pula peluang Anda untuk merasa kecewa bila suatu waktu pasangan Anda tidak sesuai dengan apa yang menjadi kriteria Anda sesungguhnya.
Benar bila cinta itu idealnya menerima apa adanya dari kondisi pasangan masing-masing. Namun alangkah lebih baiknya bila masing-masing individu memperbaiki kualitas dirinya. Bukan hanya sekedar sebagai tuntutan pasangan saja, namun juga sebagai perbaikan kualitas pribadi Anda sendiri. Siapa yang tidak ingin menjadi pribadi dengan kualitas yang lebih baik? Tentu semua menginginkannya. Kualitas pribadi yang lebih baik tentu bukan hanya bermanfaat untuk diri Anda dan pasangan saja namun juga bermanfaat untuk keluarga, sahabat, atasan Anda, dan orang-orang disekitar Anda.
Merubah pribadi ke arah yang lebih baik tidak perlu menunggu tuntutan dari pasangan saja. Mulailah melakukan inovasi pada diri Anda sendiri bila sekiranya Anda menyadari ada point-point tertentu dari diri Anda yang harus Anda ubah demi manfaat yang lebih baik.
Berikut ada beberapa alasan mengapa Anda harus berubah tanpa harus menunggu tuntutan pasangan:
- Berubah positif, mengapa tidak?!Sebelumnya Anda adalah seorang dengan pribadi yang “berantakan” seperti pekerjaan yang tidak teratur, berpenampilan acak-acakan, dan tutur kata yang sembarangan. Okelah bila pasangan Anda mencintai Anda apa adanya dengan kondisi Anda yang serba “memprihatinkan” begitu. Namun apa salahnya jika Anda mulai menyadari bahwa Anda sebenarnya bisa menampilkan diri Anda menjadi sosok yang lebih baik lagi. Misalnya dengan mengerjakan sesuatu secara terorganisir, berpenampilan rapi, dan bertutur kata yang lebih sopan dan enak didengar. Toh, nantinya yang akan terlihat lebih baik itu adalah diri Anda sendiri bukan pasangan Anda.Jadi, mulailah berubah!
- Berubah untuk membahagiakan pasanganBila Anda ingin berubah ke arah yang lebih baik untuk tujuan membahagiakan pasangan, ini adalah niat mulia yang tentu akan membuat pasangan Anda bahagia. Jangan tunggu ia menuntut Anda untuk berubah. Sesuatu yang sifatnya tuntutan dari seseorang tentu tidak akan menyenangkan. Lakukan saja dengan kesadaran sendiri. Silahkan berubah menjadi lebih baik untuk pasangan Anda. Meskipun pasangan tidak pernah mengungkapkan secara langsung tentang keinginannya pada diri Anda, namun tentunya Anda tahu seperti apa keinginan pasangan Anda sesungguhnya.Berubahlah karena Anda mencintai pasangan Anda, ingin membahagiakan dan memberikan yang terbaik untuknya. Seseorang yang mencintai diri Anda dengan tulus apa adanya, pantas mendapatkan segala yang terbaik dari Anda. Selama perubahan itu demi kebaikan diri Anda dan hubungan Anda bersama pasangan, mengapa tidak dilakukan?
- Berubah untuk memperoleh penghargaanSah-sah saja jika niat Anda berubah ke arah yang lebih baik itu disebabkan karena tujuan Anda ingin memperoleh suatu penghargaan. Penghargaan bisa berasal dari pimpinan Anda di kantor, anggota organisasi Anda, atau penghargaan dari masyarakat lingkungan rumah Anda. Pribadi yang terbaik tentu saja berhak atas penghargaan tertentu dari orang-orang di sekelilingnya.Jika Anda ingin berubah menjadi priabadi yang lebih baik karena ingin memperoleh penghargaan, maka lakukan mulai dari sekarang tanpa menunggu instruksi dari siapapun termasuk pasangan Anda. Namun harus diingat, perubahan demi penghargaan haruslah bersifat permanen, tidak boleh bersifat temporer. Bila penghargaan yang ingin Anda capai telah Anda raih, tetaplah seperti itu dan bila perlu tingkatkan sisi-sisi kebaikan yang Anda miliki.
- Berubah demi TuhanIni adalah keinginan yang paling luhur bila terjadi pada diri Anda. Anda akan merubah kualitas pribadi Anda menjadi lebih baik dikarenakan Anda melakukannya demi Tuhan yang Anda sembah/yakini. Tuhan akan mencintai hamba-hambanya yang bersedia merubah dirinya menjadi yang lebih baik di hadapanNya. Anda tidak perlu menunggu perintah atau tuntutan pasangan Anda bila Anda ingin melakukan perubahan demi Tuhan yang Anda yakini. Urusan manusia kepada Tuhan adalah urusan masing-masing individu tanpa campur tangan siapapun termasuk campur tangan pasangan Anda sendiri.
Cara mengajak pasangan Anda untuk berubah
Meskipun sesungguhnya Anda menerima pasangan Anda apa adanya. Namun pastilah ada sisi-sisi tertentu yang tidak Anda sukai dari pasangan Anda. Bila Anda menginginkan ia untuk melakukan perubahan, maka lakukanlah dengan cara yang benar dan sopan tanpa memaksanya secara berlebihan. Cara yang bisa Anda lakukan adalah:
- Beri gambaran yang baikSebelum Anda meminta pasangan Anda untuk berubah, ada baiknya bila Anda memberi gambaran yang baik tentang manfaat perubahan seperti yang Anda inginkan dari pasangan Anda. Misalnya, bila Anda memiliki pasangan yang bertubuh sangat gemuk, lalu Anda menginginkan ia berpenampilan sedikit lebih langsing. Maka caranya, berikan ia informasi tentang bahaya berat badan yang terlalu berlebihan, penyakit-penyakit yang mudah menyerang, hingga resiko sulitnya beraktivitas. Berikan informasi dengan bahasa yang komunikatif, tidak menggurui, dan tidak menyinggung perasaanya.
- Bersabar dan jangan memaksaMeskipun Anda ingin pasangan Anda sesuai dengan apa yang Anda inginkan, namun jangan sesekali Anda memaksa. Bila keinginan Anda untuk dirinya telah Anda utarakan namun pasangan Anda menolaknya, maka biarkan ia seperti apa adanya saat ini. Mungkin lain waktu pelan-pelan Anda bisa memberinya pengertian. Merubah seseorang tidak akan semudah membalikkan telapak tangan lho. Butuh proses dan kesadaran dari diri orang itu sendiri.
- Ikut aktif dalam proses perubahannyaMenuntut adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan. Namun sadarkah Anda, ketika Anda menuntut seseorang untuk berubah seperti yang Anda inginkan, Anda pun belum tentu bisa melakukannya. Ikutlah mendampingi pasangan Anda bila ia bersedia melakukan perubahan untuk Anda. Misalnya, ketika Anda memiliki pasangan yang kurang taat beribadah dan Anda ingin ia berubah menjadi sosok yang lebih religious, maka ajak dan temanilah ia untuk beribadah di rumah ibadah, mengunjungi panti asuhan dan menghadiri pengajian-pengajian di mesjid ataupun pelayanan kerohanian lainnya. Bila Anda pun malas-malasan melakukannya, jangan harap pasangan Anda akan berubah.
Demikianlah artikel tentang cinta apa adanya dan perlu tidaknya menutut perubahan di dalamnya. Semoga bisa menginsiprasi.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين