SOLUSI CERDAS PUTRA - PUTRI ANDA UNTUK MENGGAPAI CITA - CITA

Senin, 01 Agustus 2016

Kesulitan Belajar Pada Anak

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


sulit_belajar3.jpg
Posted: 02-08-2016
K
esulitan belajar adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan otak untuk memahami, mengingat, dan mengolah informasi, sehingga menimbulkan kesulitan dalam bidang akademis, terutama dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Gangguan neurologis dapat menyebabkan kesulitan belajar jika berkaitan dengan fungsi persepsi visual, bahasa, motorik dan atensi. Contohnya seperti anak sulit konsentrasi, motivasi belajar kurang atau anak tidak kooperatif. Seperti yang dikutip dari National Institute of Health, yang mengatakan bahwa 15% dari populasi warga Amerika Serikat mengalami kesulitan belajar.
Biasanya kecerdasan umum berfungsi pada taraf rata-rata hingga sangat cerdas. Gangguan neurologis seringkali memiliki gangguan lebih dari satu area yang bersifat permanen, namun hal ini dapat diminimalisir dengan pola pengasuhan & pendidikan yang tepat. Gangguan ini biasanya hanya menimbulkan gangguan emosional.
Penyebab
Faktor penyebab dari kesulitan belajar sangat beragam dan sulit untuk diidentifikasi. Biasanya faktor penyebab merupakan interaksi antara faktor biologis dan lingkungan.
1.  Faktor Biologis
Faktor biologis yang berkontribusi pada kesulitan belajar:
©      Brain injury
Penyebab brain injury sangat beragam sekali, seperti kecelakaan, sakit : encephalitis, meningitis, tumor, hypoglycemia, malnutrisi, tercemar bahan kimia beracun, radiasi, kekurangan oksigen berat, penyakit selama kehamilan, seperti diabetes, ginjal, measles dan prematur.
©      Gangguan dalam perkembangan otak
Gangguan ini biasanya terjadi pada struktur otak yang berbeda dan aktivitas listrik dan metabolisme otak yang berbeda. Gangguan ini biasanya dapat menyebabkan:
  • Gangguan fungsi bahasa (membaca, menulis, bicara) 
  • Gangguan  pemahaman dan ingatan verbal
  • Gangguan dalam mengolah informasi non verbal: pemahaman waktu, daya bayang ruang, persepsi visual, ingatan visual
  • Gangguan motorik: koordinasi gerak, kontrol gerakan, perencanaan gerak, artikulasi
  • Sulit memahami inti persoalan

©      Neurochemical imbalances

Gangguan chemical imbalances biasanya terjadi pada neurotransmitter, yaitu syaraf otak yang berfungsi sebagai pengantar pesan pada komunikasi antar sel otak. Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan sel otak untuk berfungsi secara tepat, sehingga menyebabkan gangguan pemusatan perhatian, mudah terdistraksi dan impulsif.
©      Herediter (Keturunan)
Anak dengan kesulitan belajar jika ditelusuri biasanya memiliki anggota keluarga lain yang juga mengalami kesulitan belajar atau gangguan sejenis. Penelitian pada anak kembar identik yang mengalami kesulitan membaca:
©  40% disebabkan masalah genetik
©  35% disebabkan pengaruh lingkungan yang sama
©  25% lain-lain

2.  Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat menentukan tingkat kesulitan belajar.
  Pengaruh lingkungan rumah meliputi: stimulasi, dukungan emosional, pengembangan motivasi belajar, nutrisi dan kesehatan, kedisiplinan dan tekanan emosi.
► Pengaruh lingkungan sekolah meliputi: kesempatan belajar siswa, perbandingan jumlah guru dengan siswa dalam satu kelas, kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran serta metode dan strategi belajar.
Sehingga anak dengan kesulitan belajar akan membutuhkan kelas, kurikulum, dan guru yang tepat.
Jenis-Jenis Kesulitan belajar
Ada beberapa kategori jenis kesulitan belajar, yaitu :
1.     Dyslexia, yaitu kesulitan mengolah bahasa.
Masalah dalam membaca, menulis, mengeja dan bicara.
2.     Dyscalculia, yaitu kesulitan dalam berhitung (matematika).
Masalah dalam mengerjakan persoalan matematika, memahami waktu, memahami uang.
3.    Dysgraphia, yaitu kesulitan dalam menulis.
Masalah dalam menulis, mengeja, organisasi ide.
4.    Dyspraxia (gangguan sensori Integrasi), yaitu kesulitan dalam motorik halus.
Masalah dalam koordinasi mata dan tangan, keseimbangan, manual dexterity.
5.    Auditory processing disorder, yaitu kesulitan membedakan bunyi.
Masalah dalam membaca, pemahaman, bahasa.
6.     Visual processing disorder, yaitu kesulitan dalam menginterpretasi informasi visual.
Masalah dalam membaca, berhitung, memahami peta, diagram, simbol, gambar.
Gangguan perkembangan dan kesulitan belajar
*    AD/HD
gangguan neurologis yang menyebabkan:
§ Sulit memusatkan perhatian
§ Impulsif
§ Hiperaktivitas
*    Autistic Spectrum Disorder
§ Gangguan komunikasi
§ Gangguan perkembangan sosial
§ Gangguan tingkah laku

Tanda-Tanda Kesulitan Belajar
Adapun tanda-tanda yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui adanya masalah kesulitan belajar yaitu : keterlambatan dalam perkembangan, inkonsistensi hasil, hilangnya minat belajar anak, prestasi tidak sesuai dengan potensi, munculnya gangguan tingkah laku atau gangguan emosi, serta menurunnya rasa percaya diri anak.
Sebagai orangtua,  yang perlu diketahui adalah kondisi fisik dan kesehatan yang terkait potensi belajar keseluruhan, area yang mengalami gangguan/jenis kesulitan belajar, kelebihan yang dimiliki anak, dukungan akademik, sosial dan emosional yang diperlukan anak.
Lingkungan sekolah sangat berperan sekali dalam upaya untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak, yaitu dengan karakteristik seperti perbandingan jumlah siswa dan guru tidak terlalu besar, distraksi yang minimal, kemampuan guru yang memadai, situasi non kompetitif, fokus pada kemampuan dasar, fleksibilitas dalam cara mengajar, target yang jelas, dan pengawasan yang efektif terhadap hasil belajar serta pemberian feedback yang positif secara berkala.
Adapun program pendidikan yang dapat dikembangkan oleh guru  di sekolah, antara lain :
1. Di Kelas : mengatur tempat duduk (di dekat guru dan papan tulis), menyediakan tambahan waktu untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas, menyediakan salinan catatan dari materi yang dipelajari, memperbolehkan penggunaan tape recorder untuk merekam materi, memperbolehkan penggunaan kalkulator, menyediakan komputer, memperbolehkan alternatif kegiatan, memberikan tanda-tanda penting pada bacaan atau lembar kerja, memberikan instruksi baik verbal maupun tertulis, menyediakan alat-alat visual (jumlah tergantung pada jenis gangguan), menyediakan tabel matematika, daftar rumus, peta, dan lainnya (hindari meminta anak hanya mengingat), adanya teman yang dipasangkan untuk membantu memahami materi dan tugas, dan mengulas materi tertulis serta melakukan pengulangan-pengulangan.
2. Saat Ujian: memperbolehkan alternatif tempat (di perpustakaan, resource room, di rumah), membuat jadwal yang fleksibel (setelah sekolah, ujian bertahap), memperpanjang batasan waktu, memperbolehkan pembacaan instruksi & pertanyaan, membacakan kembali pertanyaan dalam bentuk yang lebih sederhana, memperbolehkan anak menjawab pertanyaan secara verbal, tidak hanya tertulis, memberikan satu jenis tugas (hanya esai/multiple choice), memperbolehkan penggunaan kalkulator, memperbolehkan penggunaan catatan rumus, pemanfaatan komputer dalam pengerjaan tes, dan memperbolehkan jawaban pada lembar soal, tidak di lembar jawaban untuk komputer, serta mengurangi jumlah pertanyaan atau persoalan.
3. Pekerjaan Rumah: memberikan PR tertulis (hindari pemberian PR secara verbal atau meminta anak untuk menyalin dari papan tulis), membacakan tugas/pertanyaan, menggunakan komputer, memberikan tanda pada bacaan yang penting, menuliskan soal dengan bahasa yang lebih sederhana, memberikan alternatif dalam pemberian bacaan, memperbolehkan pengerjaan tugas dalam bentuk rekaman, tidak tertulis serta mengurangi  jumlah pertanyaan dan panjangnya tugas menulis.
Sedangkan metode pendidikan secara individual dapat dilakukan dengan cara memberikan program yang berisi pengajaran & penguatan kemampuan dasar, yaitu melalui instruksi individual, latihan dan pengulangan serta materi pengajaran khusus. Sehingga dapat memungkinkan anak untuk memahami pelajaran di kelas, membantu anak mengembangkan strategi belajar yang sesuai dan membantu anak mengatasi masalah tingkah laku dan emosi.
Dalam mengatasi kesulitan belajar pada anak, hendaknya orangtua melibatkan para ahli profesional. Adapun para ahli yang bisa dilibatkan dalam mengatasi masalah ini antara lain : psikolog, neurolog, konselor pendidikan, terapis remedial, terapis okupasi dan terapis wicara, tergantung kebutuhan anak.
Strategi Penanganan
Strategi agar sukses dalam menangani anak dengan kesulitan belajar, yaitu dengan mengembangkan struktur dan cara belajar yang tepat, dengan kurikulum yang sesuai dengan kemampuan anak, fokus dengan kemampuan dasar anak, memanfaatkan teknologi yang ada, menghindari kericuhan dalam pengerjaan tugas dan bersikap tenang.
Adapun 3 cara belajar yang dapat diterapkan antara lain :
1. Cara belajar visual, yaitu belajar dengan cara melihat atau membaca, memahami materi lebih baik dalam bentuk visual dibandingkan verbal (catatan tertulis, diagram, grafik, peta, gambar), senang menggambar, membaca, menulis, mudah mengeja dan teratur.
Kiat belajar yang dapat diterapkan antara lain dengan menggunakan buku, film, komputer, alat-alat visual dan kartu, menandai catatan penting dengan warna atau tanda visual lainnya, menggunakan diagram, daftar, grafik, dll, atau menggunakan gambar dan ilustrasi, berwarna akan lebih menarik serta melakukan pencatatan di kelas.
2. Cara belajar auditory, yaitu belajar dengan cara mendengarkan, memahami materi lebih baik dalam bentuk lisan (seminar, diskusi, instruksi verbal, belajar kelompok) dan mengerjakan tugas lebih baik dalam bentuk lisan, serta senang musik dan bahasa.
Kiat belajar yang dapat diterapkan antara lain belajar dengan membaca materi, mengingat menggunakan asosiasi kata dan pengulangan verbal, belajar berkelompok, berdiskusi membicarakan materi, serta mendengarkan rekaman materi pelajaran secara berulang.
3. Cara belajar Kinestetik, yaitu belajar dengan cara bergerak dan melakukan, memahami materi lebih baik dengan bergerak, menyentuh, ekplorasi, membuat karya, hands-on activities, praktikum, field trips, serta senang olah raga, drama, menari, membuat karya.

Kiat belajar yang dapat diterapkan antara lain melakukan praktek, field trips, bermain peran, membangun, membuat karya, belajar dalam kelompok kecil, mengerjakan tugas secara bertahap dan menggunakan permainan daya ingat dan kartu-kartu, serta belajar dengan diiringi suara musik.
Oleh: Yelia Dini Puspita, M.Psi

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

0 komentar:

Posting Komentar