Posted: 01-07-2016
Banyak yang beranggapan kalau anak cerdas atau pintar merupakan turunan dari orang tuanya, jika orang tuanya cerdas dan pintar maka anaknya juga akan pintar. Begitu juga sebaliknya, jika orang tuanya tidak pintar dan cerdas maka kemungkinan besar anaknya juga tidak akan cerdas dan pintar. Apakah betul begitu? Betul, pernyataan tersebut memang betul adanya. Namun jika itu dinilai dan dilihat dari aspek genetiknya tapi jika anak tersebut tidak pernah belajar dan hanya mengandalkan keadaan genetik dari orang tuanya maka anak tersebut tidak akan cerdas. Kecerdasan dan kepintaran bukan sepenuhnya berasal dari genetik atau keadaan orang tua, meskipun orang tua memiliki kecerdasan dengan tingkat IQ melebihi batas normal namun anak-anaknya tidak pernah belajar, apakah anak tersebut juga akan pintar?
Meskipun orangtua memiliki kecerdasan yang tinggi namun jika anak-anaknya tidak dilatih untuk belajar dan hanya bermain saja, maka kecerdasan dan kepintaran orang tua tidak akan mungkin menurun kepada anak-anaknya. Bahkan ada orang tua yang sampai memasukkan anak-anak mereka ke sekolah favorit agar anak-anak bisa menjadi anak yang cerdas dan pintar. Memang betul, namun jika hanya mengandalkan sekolah favorit namun semangat dan dorongan anak itu sendiri tidak mau belajar, baik di rumah atau diluar rumah maka kepintaran anak tidak akan maksimal dan tidak akan sesuai dengan keinginan orang tua. Apalagi jika anak-anak selalu dibiarkan bermain, bermain, dan bermain maka anak-anak akan menjadi malas dalam belajar karena mereka beranggapan kalau belajar itu tidak menyenangkan. Kalau keadaan anak sudah seperti ini, apa yang harus dilakukan orang tua?
Bunda, jika anak-anak kita sudah terbiasa untuk selalu diajak bermain tanpa ada latihan dalam belajar maka mereka akan keenakan, mereka akan selalu nyaman dengan permainan mereka dan ketika mereka diajak untuk belajar maka mereka akan mulai enggan dan lama-kelamaan akan menjadi anak yang malas belajar. Apakah bermain merupakan faktor anak malas dalam belajar? Tentu, karena sejak kecil atau sejak bayi, hampir semua orang tua di dunia ini memperkenalkan anak-anak mereka dengan permainan dan hal pertama yang anak-anak kenal adalah permainan. Untuk itulah, melatih anak dalam belajar sejak kecil adalah sangat penting artinya bagi tumbuh kembang anak, bermain merupakan kebutuhan anak namun belajar juga sangat penting untuk perkembangan otak anak. Namun bagaimana jika orang tua sudah terlanjur hanya memberikan atau mengenalkan permainan kepada anak-anak sejak kecil dan membuat anak-anak menjadi malas dalam belajar?
Selama orang tua masih mau mendidik anak-anak mereka maka tidak ada kata terlambat untuk menjadikan anak-anak menjadi anak yang cerdas, yang rajin belajar meskipun anak sangat malas untuk melakukannya. Dan berikut cara mengatasi anak malas atau sulit belajar secara tepat dan mudah:
Jadwal Jam Belajar
Hal pertama yang harus dilakukan untuk anak yang malas belajar adalah buatlah jadwal jam belajar untuk anak, tidak hanya belajar tapi jadwal bermain juga perlu dilakukan dengan begitu anak tahu kapan harus bermain dan kapan harus belajar namun untuk pertama kali beri porsi waktu yang tidak terlalu lama dalam belajar anak. Lakukan secara bertahap, jika jam belajar anak lebih panjang dari jam bermain mereka maka kemungkinan mereka akan menjadi bosan. Dengan menggunakan jadwal seperti ini, tidak hanya melatih anak terbiasa dengan proses belajar mereka namun juga melatih anak dalam disiplin dan bertanggungjawab
Suasana Belajar
Suasana bermain dan belajar tentu memiliki perbedaan yang besar, bermain lebih menyenangkan bagi anak-anak. Belajar selalu membuat anak bosan dalam melakukannya. Jika suasana belajar anak sudah tidak menyenangkan maka jangan harap anak menjadi giat dalam belajar. Untuk itu, jika selama ini suasana belajar merupakan faktor anak menjadi malas, cobalah ganti suasana belajar anak menjadi lebih menyenangkan misalnya dengan belajar sambil atau belajar sambil menonton film yang ada pendidikannya. Dengan begitu, anak akan merasa lebih senang dalam belajar, namun begitu jangan terlalu sering memberikan cara-cara seperti itu karena tidak baik untuk perkembangan otak anak
Dukungan Untuk Anak
Jangan biarkan anak sendirian dalam menghadapi masalahnya, selalu berikan dukungan dan motivasi. Apapun yang dialami oleh sang anak dengan belajarnya jangan pernah membuat anak menjadi tidak percaya diri. Misalnya ketika anak mendapatkan nilai yang jelek jangan langsung memarahi sang anak tapi cobalah tanyakan secara baik-baik, penuh kelembutan dan kasih sayang, toh mereka mendapatkan hasil yang kurang memuaskan tersebut juga bukan kehendaknya, bukankah Anda sudah menemaninya belajar sebelumnya? Nah kalau hasil tidak sesuai, tanyakan lagi ada apa dan kenapa? Dengan cara seperti ini anak akan menjadi lebih semangat lagi dalam belajar
Ulangi Pelajaran
Ketika anak pulang sekolah, satu hal yang membuat mereka segera sampai di rumah adalah ingin segera bermain bersama kawan-kawannya. Untuk itu mulailah anak di ajari untuk mengulang apa yang didapat di sekolah atau paling tidak tanyakan kepada anak, apa yang didapat dari sekolah. Dengan melakukan cara ini akan membuat anak menjadi disiplin dan bertanggungjawab dan tentunya minat belajar akan semakin meningkat
Belajar Menjelang Tidur
Orang tua pasti banyak yang melakukan cara ini, anak dibacakan surat-surat pendek Al-Qur'an, berdongeng, bernyanyi, dan belajar menghitung. Cara ini adalah bagus untuk meningkatkan kecerdasan anak, anak akan lebih mudah mengingat setelah bangun tidur besok pagi
Orang tua adalah contoh yang baik
Ketika anak dalam masa tumbuh kembang, tentu hal pertama yang mereka lakukan adalah meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Begitu juga dalam belajar, apakah orang tua juga harus belajar? Tentu, jika orang tua gemar membaca maka anak akan melakukan yang sama
Batas waktu belajar
Jangan biarkan anak-anak belajar selama berjam-jam, hal ini akan membuatnya stress, jenuh dan bosan tapi atur lah batas waktu anak dalam belajar misalnya dengan memberi jeda waktu atau jam istirahat selama belajar. Tidak hanya di sekolah loh yang harus ada istirahatnya, anak belajar di rumah juga harus seperti itu, hal ini dilakukan agar daya konsentrasi anak agar dapat kembali seperti semula
Tipe belajar anak
Seperti apa tipe belajar anak Anda? Bagaimana cara anak dalam belajar? Apakah dengan cara mendengarkan si anak lebih mudah menerima pelajaran atau dengan cara visualisasi yaitu dengan cara memperlihatkan. Jika Anda belum bisa mengetahui tipe belajar anak, coba lah tanyakan belajar seperti apa yang mereka inginkan. Dengan menyesuaikan keinginan anak dalam belajar maka mereka tidak akan pernah bosan dalam belajar
Jelaskan manfaat belajar pada anak
Ini langkah terakhir yang bisa Anda lakukan, berilah penjelasan tentang manfaat belajar, tujuan belajar, dan hasil yang akan didapat dengan belajar yang menyangkut kehidupannya kelak. Tanamkan persepsi belajar ini secara baik jangan sampai ada persepsi dari luar yang banyak mengatakan kalau belajar tidak bisa membuat orang menjadi sukses kelak. Jangan biarkan anak terpengaruh dengan lingkungan luar, pengaruhi anak dengan persepsi yang baik
Itulah cara mengatasi anak malas belajar secara bijak dan tepat, kalau ada cara lain yang bisa dilakukan silahkan dilakukan, artikel ini hanya sebagai pelengkap saja dan jika tidak cocok jangan dilakukan. Terimakasih, semoga bermanfaat
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين